Politikus Gerindra Eks Kader PDIP Bicara soal Peluang Suara Ganjar-Mahfud
Supriyanto, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra angkat bicara soal kemungkinan pemungutan suara pasangan presiden dan wakil presiden ke-3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Menurut dia, perolehan suara tersebut berasal dari dua nomor tersebut. Nomor 3 hanya akan memperoleh 25 hingga 35% suara pada Pilpres 2024.
Berdasarkan kondisi saat ini, pasangan Ganjar-Mahfud memperkirakan perolehan suaranya akan mencapai 25-35 persen pada Pilpres 2024, kata Supriyanto saat ditemui awak media di Surabaya, Sabtu (09/12). (2023). ). Politisi Gerindra yang juga mantan Ketua DPRD Ponorogo dari PDIP mengaku tengah menelusuri jalan Ganjar-Mahfud.
Kang Pri, nama samarannya, mengatakan, "Penelitian ini dilakukan dengan sangat sederhana dan hanya berdasarkan pengalaman nyata dan perasaan pribadi seseorang yang telah terlibat dalam politik selama 30 tahun." Mantan Ketua DPC PDIP Ponorogo ini mengungkapkan, proses penelitiannya adalah teknologi lain, dari segi teknis operasional, meliputi aspek kinerja tim pemenangan (TPN-TPD), kinerja mesin tim, kinerja tim. dari legislator, sukarelawan. dan pemangku kepentingan lainnya, mulai dari tingkat pusat hingga daerah.
“Paling tidak, penelitian ini akan memberikan penjelasan yang sederhana, cepat, tepat dan tepat mengenai prediksi biner 03 pada Pilpres kali ini. Kombinasi Ganjar-Mahfud sekilas terlihat sangat menjanjikan. Sendirian, mereka cantik dan saling melengkapi. “Kalau dilihat dari banyak sudut, duo ini sempurna,” jelasnya.
Dari segi pengalaman, Supriyanto menilai Ganjar-Mahfud memiliki rekam jejak yang sangat baik sebagai PNS yang berpengalaman mulai dari legislatif hingga eksekutif. Ganjar pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dan Gubernur Jawa Tengah selama dua periode. Sedangkan Mahfud memiliki latar belakang yang komprehensif, sebelumnya pernah menduduki jabatan di legislatif, yudikatif, dan eksekutif. “Dari segi popularitas dan seleksi, keduanya sempurna pada tempatnya, hal ini berdasarkan pernyataan banyak lembaga penelitian,” jelasnya.
Soal dukungan, anggota Komisi II (Pemilu) DPR RI ini menyebut Ganjar Pranowo yang diusung PDIP mendapat dukungan kuat di Jawa Tengah. Jawa Tengah merupakan wilayah dengan DPT terbesar ke-3 di Indonesia setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Sedangkan Mahfud Md cucu Madura berhak menambah suara pasangan ini di Provinsi Jawa Timur, ujarnya. Persoalan utama pasangan Ganjar-Mahfud, lanjut Supriyanto, adalah pasangan calon menghadapi tantangan dan permasalahan yang berat. Menurutnya, lawan terkuat Ganjar dan Mahfud Md hanya ada pada diri mereka sendiri. “Secara teknis, lawan terkuat Ganjar-Mahfud adalah diri mereka sendiri. Isu ini muncul menyusul pertarungan di tubuh PDIP, setelah Gibran maju sebagai calon presiden dari Prabowo Subianto. Dijelaskannya, “Krisis politik ini dapat menimbulkan kekacauan politik di kubu Ganjar-Mahfud, serta seluruh anggotanya.”
“Secara teori, permasalahan dalam psikologi politik memiliki implikasi yang kompleks dan luas. Masalah ini dapat menyebabkan kecemasan, kelelahan, panik, frustrasi dan kemarahan. “Kebingungan politik ini bisa sangat merugikan, besar dan dapat merusak semangat juang dan kinerja tim pemenangan,” imbuhnya. Supriyanto mengatakan permasalahan politik tersebut bisa menurunkan semangat juang Partai Ganjar-Mahfud secara keseluruhan. Sehingga performa tim ini semakin kuat. “Kerja tim lemah. Padahal pengelolaan soft skill sangat penting untuk membangun proses kolaboratif. “Kerja legislator dari pusat hingga daerah bisa tergerus dengan membantu wakil presiden mendukung kemenangan,” ujarnya.
“Krisis moral ini dapat mengganggu upaya penggalangan dana kampanye. Akibatnya, senjata menjadi langka dan kerja sama tim buruk. “Efek selanjutnya adalah menyerang aspek elektoral, yaitu kemampuan menciptakan opini publik di bidang presiden dan wakil presiden yang lemah, sehingga sulit menarik dan meyakinkan pemilih yang ragu-ragu dan yang mengambang atau memilih,” ujarnya. dikatakan.
Supriyanto, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra angkat bicara soal kemungkinan pemungutan suara pasangan presiden dan wakil presiden ke-3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Menurut dia, perolehan suara tersebut berasal dari dua nomor tersebut. Nomor 3 hanya akan memperoleh 25 hingga 35% suara pada Pilpres 2024.
Berdasarkan kondisi saat ini, pasangan Ganjar-Mahfud memperkirakan perolehan suaranya akan mencapai 25-35 persen pada Pilpres 2024, kata Supriyanto saat ditemui awak media di Surabaya, Sabtu (09/12). (2023). ). Politisi Gerindra yang juga mantan Ketua DPRD Ponorogo dari PDIP mengaku tengah menelusuri jalan Ganjar-Mahfud.
Kang Pri, nama samarannya, mengatakan, "Penelitian ini dilakukan dengan sangat sederhana dan hanya berdasarkan pengalaman nyata dan perasaan pribadi seseorang yang telah terlibat dalam politik selama 30 tahun." Mantan Ketua DPC PDIP Ponorogo ini mengungkapkan, proses penelitiannya adalah teknologi lain, dari segi teknis operasional, meliputi aspek kinerja tim pemenangan (TPN-TPD), kinerja mesin tim, kinerja tim. dari legislator, sukarelawan. dan pemangku kepentingan lainnya, mulai dari tingkat pusat hingga daerah.
“Paling tidak, penelitian ini akan memberikan penjelasan yang sederhana, cepat, tepat dan tepat mengenai prediksi biner 03 pada Pilpres kali ini. Kombinasi Ganjar-Mahfud sekilas terlihat sangat menjanjikan. Sendirian, mereka cantik dan saling melengkapi. “Kalau dilihat dari banyak sudut, duo ini sempurna,” jelasnya.
Dari segi pengalaman, Supriyanto menilai Ganjar-Mahfud memiliki rekam jejak yang sangat baik sebagai PNS yang berpengalaman mulai dari legislatif hingga eksekutif. Ganjar pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dan Gubernur Jawa Tengah selama dua periode. Sedangkan Mahfud memiliki latar belakang yang komprehensif, sebelumnya pernah menduduki jabatan di legislatif, yudikatif, dan eksekutif. “Dari segi popularitas dan seleksi, keduanya sempurna pada tempatnya, hal ini berdasarkan pernyataan banyak lembaga penelitian,” jelasnya.
Soal dukungan, anggota Komisi II (Pemilu) DPR RI ini menyebut Ganjar Pranowo yang diusung PDIP mendapat dukungan kuat di Jawa Tengah. Jawa Tengah merupakan wilayah dengan DPT terbesar ke-3 di Indonesia setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Sedangkan Mahfud Md cucu Madura berhak menambah suara pasangan ini di Provinsi Jawa Timur, ujarnya. Persoalan utama pasangan Ganjar-Mahfud, lanjut Supriyanto, adalah pasangan calon menghadapi tantangan dan permasalahan yang berat. Menurutnya, lawan terkuat Ganjar dan Mahfud Md hanya ada pada diri mereka sendiri. “Secara teknis, lawan terkuat Ganjar-Mahfud adalah diri mereka sendiri. Isu ini muncul menyusul pertarungan di tubuh PDIP, setelah Gibran maju sebagai calon presiden dari Prabowo Subianto. Dijelaskannya, “Krisis politik ini dapat menimbulkan kekacauan politik di kubu Ganjar-Mahfud, serta seluruh anggotanya.”
“Secara teori, permasalahan dalam psikologi politik memiliki implikasi yang kompleks dan luas. Masalah ini dapat menyebabkan kecemasan, kelelahan, panik, frustrasi dan kemarahan. “Kebingungan politik ini bisa sangat merugikan, besar dan dapat merusak semangat juang dan kinerja tim pemenangan,” imbuhnya. Supriyanto mengatakan permasalahan politik tersebut bisa menurunkan semangat juang Partai Ganjar-Mahfud secara keseluruhan. Sehingga performa tim ini semakin kuat. “Kerja tim lemah. Padahal pengelolaan soft skill sangat penting untuk membangun proses kolaboratif. “Kerja legislator dari pusat hingga daerah bisa tergerus dengan membantu wakil presiden mendukung kemenangan,” ujarnya.
“Krisis moral ini dapat mengganggu upaya penggalangan dana kampanye. Akibatnya, senjata menjadi langka dan kerja sama tim buruk. “Efek selanjutnya adalah menyerang aspek elektoral, yaitu kemampuan menciptakan opini publik di bidang presiden dan wakil presiden yang lemah, sehingga sulit menarik dan meyakinkan pemilih yang ragu-ragu dan yang mengambang atau memilih,” ujarnya. dikatakan.
No comments: